Diandra Paramitha Sastrowardoyo atau Dian Sastro lahir di Jakarta tanggal 16 Maret 1982 dari pasangan Ariawan Rusdianto Sastrowardoyo dan Dewi Parwati Setyorini. Dikenal sebagai aktris berbakat yang penuh dengan totalitas. Hobinya adalah membaca, nonton dan segala sesuatu yang berkaitan dengan seni. Menganut agama Islam setelah sebelumnya menjadi penganut Katolik. Selain sebagai aktris ia pernah memiliki rubrik sendiri di majalah GADIS yang bernama Kata Dian, di rubrik tersebut ia menyalurkan bakat menulisnya dan berkomunikasi dengan pembaca majalah Gadis. Ia adalah lulusan jurusan filsafat FIB UI yang tak jarang dimintai bantuan sebagai asisten dosen oleh para seniornya.
Dian adalah salah seorang cucu tokoh pergerakan nasional Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. Dian adalah
pemain film Indonesia. Dian Memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1996, sebagai juara 1 di ajang GADIS Sampul yang diadakan majalah GADIS. Ia disebut-sebut sebagai ikon kebangkitan film nasional bersama rekannya di film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), Nicholas Saputra. Film pertamanya Bintang Jatuh (2000), karya Rudi Sujarwo, diedarkan indie di kampus-kampus dan tidak ditayangkan di bioskop. Di film tersebut Dian beradu akting dengan Marcella Zalianty, Garry Iskak dan Indra Birowo. Film selanjutnya di tahun 2001, Pasir Berbisik menyandingkannya untuk beradu akting dengan Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Didi Petet. Lewat film ini, Dian dianugerahi pemeran wanita terbaik pada Festival Film Internasional Singapura (2002) dan Festival Film Asia di Deauville, Perancis (2002).
Dian juga pernah menjadi pembawa acara kuis Super Miliarder 3 Miliar yang ditayangkan di ANTV. Selain itu ia juga pernah membintangi serial TV yang berjudul Dunia Tanpa Koma di RCTI Cintanya kepada dunia film Indonesia dibuktikan Dian dengan kontribusinya di film terbarunya, Drupadi. Selain berakting di depan layar, Dian juga bertindak sebagai produser di film ini.
Pembawa obor di ajang Olimpiade 2008 ini kembali disandingkan bersama Nicholas Saputra di sebuah film. Film 3 Doa 3 Cinta merupakan film dengan nuansa religius yang dibesut oleh sutradara Nurman Hakim. Di ajang International Festival of Asian Cinema Vesoul, 3 Doa 3 Cinta berhasil membawa pulang penghargaan Grand Prize of the International Jury.
Dian adalah salah seorang cucu tokoh pergerakan nasional Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. Dian adalah
pemain film Indonesia. Dian Memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 1996, sebagai juara 1 di ajang GADIS Sampul yang diadakan majalah GADIS. Ia disebut-sebut sebagai ikon kebangkitan film nasional bersama rekannya di film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), Nicholas Saputra. Film pertamanya Bintang Jatuh (2000), karya Rudi Sujarwo, diedarkan indie di kampus-kampus dan tidak ditayangkan di bioskop. Di film tersebut Dian beradu akting dengan Marcella Zalianty, Garry Iskak dan Indra Birowo. Film selanjutnya di tahun 2001, Pasir Berbisik menyandingkannya untuk beradu akting dengan Christine Hakim, Slamet Rahardjo dan Didi Petet. Lewat film ini, Dian dianugerahi pemeran wanita terbaik pada Festival Film Internasional Singapura (2002) dan Festival Film Asia di Deauville, Perancis (2002).
Dian juga pernah menjadi pembawa acara kuis Super Miliarder 3 Miliar yang ditayangkan di ANTV. Selain itu ia juga pernah membintangi serial TV yang berjudul Dunia Tanpa Koma di RCTI Cintanya kepada dunia film Indonesia dibuktikan Dian dengan kontribusinya di film terbarunya, Drupadi. Selain berakting di depan layar, Dian juga bertindak sebagai produser di film ini.
Pembawa obor di ajang Olimpiade 2008 ini kembali disandingkan bersama Nicholas Saputra di sebuah film. Film 3 Doa 3 Cinta merupakan film dengan nuansa religius yang dibesut oleh sutradara Nurman Hakim. Di ajang International Festival of Asian Cinema Vesoul, 3 Doa 3 Cinta berhasil membawa pulang penghargaan Grand Prize of the International Jury.
0 komentar:
Post a Comment